Onje penurun panas bayi alternatif

Onje Penurun Panas Bayi Hanya Untuk Pertolongan Pertama saat Obat-obatan Tak Boleh di konsumsi Oleh Bayi, Apalagi Belum Genap Umur satu Bulan.

Bayi saya baru berumur 12 hari namun di masa dini seperti itu tentunya bingung bila bayi mengalami panas. Namun setelah tanya orang tua setempat di suruh cari pohon onje (bhs.Pemalang). Pohon yang batangnya mirip bambu dan daunnya mirip daun pisang merupakan ciri khas dari pohon onje ini. Di bawah ini foto nya:



Obat bayi alternatif
Pohon onje

Setelah itu saya tebang pohon itu, ternyata batang yang seperti bambu lembek seperti pohon pisang dan mudah di tebang. Kemudian saya ambil yang bawah dan saya potong jadi dua bagian agar dapat di manfaatkan air di dalamnya. Di bawah ini contohnya:


Obat bayi alternatif
Batang pohon Onje

lalu saya potong atau belah jadi dua, batang tersebut. Selanjutnya saya mengerok atau mengorek pakai sendok, agar air di dalam pohon bisa di dapat. Lihat foto di bawah:


Obat panas bayi alternatif
Batang onje di parut

setelah air di dalam piring cukup. Mulailah sekujur badan bayi di basuh merata. Dari ujung rambut sampai ujung kuku (bhs.Gaul) dan di buat minum sang bayi secukupnya. Seperti gambar di bawah ini:



Obat bayi alternatif
Di minumkan

setelah itu bayi saya bisa tidur nyenyak dan panas pun reda. Ternyata Apa yang Alam Beri Tak sebanding Dengan Perhatian Kita Ke Tanaman yang memberi Banyak Faedah dan Manfaat. Onje Penurun Panas Bayi Hanya Untuk Pertolongan Pertama saat Obat-obatan Tak Boleh di konsumsi Oleh Bayi, Apalagi Belum Genap Umur satu Bulan.

Pembaharuan Artikel 16 juli 2025

Obat Rumahan untuk Bayi Demam: Alternatif Alami untuk Bantu Si Kecil Lebih Baik

Hai, Bunda! Panik banget ya kalau si kecil tiba-tiba panas? Pasti langsung kepikiran cari obat penurun panas, kan? Tenang, Bunda tidak sendiri. Aku juga dulu gitu, apalagi anak pertama. Tapi, lama-lama belajar dan cari tahu, ternyata ada lho alternatif alami yang bisa kita coba sebelum langsung kasih obat.

Yuk, simak pengalaman dan tips-tips yang aku rangkum ini!

Memahami Demam pada Bayi: Kapan Harus Khawatir?

Demam sebenarnya adalah mekanisme alami tubuh untuk melawan infeksi. Jadi, jangan langsung panik ya, Bunda! Tapi, penting juga untuk tahu kapan demam itu perlu dikhawatirkan dan segera dibawa ke dokter.

Suhu normal bayi biasanya berkisar antara 36,5°C - 37,5°C. Demam dianggap jika suhu tubuhnya:

  • Di atas 38°C (diukur rektal)
  • Di atas 37,8°C (diukur oral)
  • Di atas 37,2°C (diukur di ketiak)

Secara umum, demam pada bayi di bawah 3 bulan harus segera diperiksakan ke dokter, apalagi jika disertai gejala lain seperti:

  • Rewel berlebihan
  • Menolak minum
  • Sulit bernapas
  • Kejang
  • Ruam

Kalau bayi di atas 3 bulan dan demamnya tidak terlalu tinggi, kita bisa coba dulu beberapa cara alami di rumah.

Pilihan Obat Rumahan untuk Demam Bayi

Nah, ini dia yang paling ditunggu-tunggu! Ingat ya, Bunda, cara-cara ini sifatnya membantu meredakan demam dan membuat si kecil lebih nyaman. Kalau demamnya tidak turun atau disertai gejala lain, tetap konsultasikan ke dokter.

Berikut beberapa alternatif yang bisa Bunda coba:

1. Kompres Hangat

Kompres hangat, bukan kompres dingin ya! Kenapa? Karena kompres dingin justru bisa membuat pembuluh darah menyempit dan menahan panas di dalam tubuh.

Caranya:

  1. Siapkan air hangat (tidak panas).
  2. Basahi kain lembut atau handuk kecil.
  3. Peras airnya, jangan sampai terlalu basah.
  4. Kompres dahi, ketiak, atau lipatan paha bayi.
  5. Ganti kompres setiap beberapa menit sampai suhu tubuhnya mulai turun.
2. Mandi Air Hangat

Sama seperti kompres, mandi air hangat juga bisa membantu menurunkan suhu tubuh bayi secara perlahan.

Caranya:

  1. Siapkan air hangat di bak mandi.
  2. Pastikan suhu airnya nyaman untuk bayi.
  3. Mandikan bayi seperti biasa, tapi jangan terlalu lama. Cukup 10-15 menit saja.
  4. Keringkan tubuh bayi dengan lembut dan pakaikan pakaian yang tipis dan nyaman.
3. Perbanyak ASI atau Cairan

Demam bisa menyebabkan bayi dehidrasi. Jadi, penting banget untuk memberinya ASI atau cairan (jika sudah MPASI) lebih sering dari biasanya.

  • Untuk bayi yang masih ASI eksklusif, tawarkan ASI sesering mungkin.
  • Untuk bayi yang sudah MPASI, berikan air putih, jus buah (tanpa gula), atau sup kaldu ayam.
4. Pakaikan Pakaian yang Tipis dan Nyaman

Jangan pakaikan bayi pakaian yang tebal atau berlapis-lapis saat demam. Pakaikan pakaian yang tipis, longgar, dan terbuat dari bahan yang menyerap keringat. Tujuannya agar panas tubuhnya bisa keluar dengan mudah.

5. Bawang Merah (Kontroversi?)

Beberapa orang percaya bahwa mengoleskan irisan bawang merah yang dicampur minyak telon ke tubuh bayi bisa membantu menurunkan demam. Aku sendiri belum pernah mencoba cara ini, dan memang belum ada penelitian ilmiah yang membuktikan efektivitasnya. Jadi, ini pilihan yang debatable ya, Bunda.

"Tapi, Mama tetangga saya pernah coba, katanya berhasil!" - mungkin ada yang bilang gitu.

Kalau Bunda mau mencoba, pastikan bayi tidak alergi terhadap bawang merah. Dan, tetap perhatikan reaksi bayi. Jika muncul ruam atau iritasi, segera hentikan.

6. Istirahat yang Cukup

Saat demam, bayi butuh istirahat yang cukup untuk memulihkan kondisinya. Pastikan dia mendapatkan waktu tidur yang cukup dan suasana yang tenang.

Kapan Harus ke Dokter?

Seperti yang sudah aku sebutkan di awal, ada beberapa kondisi yang mengharuskan Bunda segera membawa bayi ke dokter:

  • Bayi di bawah 3 bulan demam.
  • Demam tinggi (di atas 39°C).
  • Demam disertai gejala lain seperti rewel berlebihan, menolak minum, sulit bernapas, kejang, atau ruam.
  • Demam tidak turun setelah 2-3 hari meskipun sudah diberikan obat penurun panas.
  • Bayi terlihat sangat lemas atau tidak responsif.

Penting diingat: Informasi di atas hanya bersifat informatif dan bukan pengganti nasihat medis profesional. Selalu konsultasikan dengan dokter anak untuk mendapatkan penanganan yang tepat untuk si kecil.

Kesimpulan

Demam pada bayi memang bikin khawatir, tapi kita bisa kok mencoba beberapa cara alami untuk meredakannya. Ingat, yang terpenting adalah memantau kondisi bayi dan segera konsultasikan ke dokter jika ada gejala yang mengkhawatirkan. Jangan ragu untuk mencari second opinion jika Bunda merasa kurang yakin dengan diagnosis atau penanganan dokter.

Terima kasih sudah membaca dan berkunjung di tewe my id! Semoga bermanfaat ya, Bunda!

2 komentar

  1. Semoga bermanfaat sob. Langkah terbaik hubungi bidan setempat.
  2. Terima kasih sudah berbagi..