Tentang PSHT dan Sejarahnya

PSHT Didirikan Oleh Ki Hadjar Hardjo Oetomo Beliau adalah salah satu Pahlawan Perintis Kemerdekaan RI dari Madiun, Jawa Timur.
Apa Saja Yang Menarik Tentang PSHT?
PSHT adalah
Latihan PSHT

PSHT Adalah Singkatan dari Persaudaraan Setia Hati Terate. PSHT merupakan Sebuah Pencak Silat Yang Mengajarkan Tentang Arti Persaudaraan dan Seni Bela Diri. Pusat PSHT Berlokasi di Jalan Merak No.10 Nambangan Kidul, Mangun Harjo, Madiun, Jawa Timur. Dalam Ajarannya PSHT Mengajarkan Manusia Berbudi Luhur, Tahu Benar dan Salah. Serta Mengajarkan Tentang Sebuah Keyakinan Pada Diri Sendiri yang Bersumber Pada Kekuatan Keridhoan Tuhan dan Alam.




Profile PSHT


Pendiri Setia Hati


Eyang surodiwiryo
Eyang Surodiwiryo

Setia Hati adalah Sebuah Organisasi Pencak silat yang Didirikan oleh Ki Ngabehi Soerodiwirjo (nama kecilnya yaitu Masdan) lahir pada hari Sabtu Pahing. Beliau merupakan keturunan dari Bupati Gresik-Surabaya. Ayahnya bernama Ki Ngabehi Soeromiharjo Bekerja sebagai Mantri Cacar Ngimbang Daerah Lamongan. Pada usia 16 Tahun di Tahun 1885 Eyang Suro Diwiryo mengawali Belajar Silatnya di Daerah Bandung Jawa Barat. Disanalah Beliau Menguasai Jurus-jurus : Cikalong, Cipetir, Cimelaya, Ciampas Sumedangan. Pada Usia ke 17 Tahun Beliau ke Batavia (Betawi, Jakarta) disana juga Beliau Belajar Silat dan Telah Menguasai Jurus - Jurus : Cimande, Kwitang, Monyetan, Toya.

Tak Berhenti Disitu, Pada Usia Ke 18 Tahun Beliau Merantau ke Bengkulu dan Disanalah Ki Suro Diwiryo Belajar Silat dan Menguasai Jurus Piringan. Selanjutnya beliau berguru kepada seorang pendekar dan guru Ilmu Kebatinan yang Bernama Datuk Raja Betua, dari kampung alai, kecamatan Pauh, Kota Padang. Dan di Sana juga Beliau Bertemu dan Berguru Kepada Seorang Ahli kebatinan Dari Bali Yang Bernama Nyoman Ida Gempol. Dan Pada Tahun 1917 Ki Ngabehi Suro Diwiryo Mendirikan Pencak Silat Yaitu Persaudaraan Setia Hati.


Pendiri PSHT

Ki Hadjar Hardjo Utomo
Ki Hadjar Hardjo Oetomo

Persaudaraan Setia Hati Terate atau PSHT Didirikan Oleh Ki Hadjar Hardjo Oetomo. Beliau adalah salah satu Pahlawan Perintis Kemerdekaan RI dari Madiun, Jawa Timur. Ketika berjuang dalam perintisan kemerdekaan RI, Beliau bergabung dengan Organisasi Boedi Oetomo, Syarekat Islam dan Taman Siswa. Dalam Awal Berdirinya PSHT di Tahun 1922, PSHT juga Mengalami Beberapa Pergantian Nama seperti SH Organisasi, Sport Club dll. Karena Belanda Mengira PSHT adalah Pencak Silat Yang Berbahaya Bagi Mereka. Pada Tahun 1883 Beliau lahir di Winongo, Madiun, Jawa Timur dan meninggal pada Tanggal 13 April 1952 Dalam usia 69 tahun.



Jurus PSHT Jurus Kunci

Psht jurus kunci
Foto: psht Jatim

Jurus-jurus PSHT atau Gerakan jurus Persaudaran Setia Hati Terate pada umumnya sama dengan gerakan jurus dari pencak silat lainnya. Karena pada hakekatnya Pencak silat mempunyai sejarah yang luar biasa yang di dasari semangat keberanian dalam mengusir segala ketidak adilan tanpa terkecuali pada saat penjajahan dahulu. Kata Silat sendiri berasal dari kata Silaturahmi atau anjang sana anjang sini atau dengan kata lain yaitu saling berbagi. Saling berbagi di sini adalah saling memberi strategi dalam menghadapi penjajah saat itu. Termasuk mengganti nama pencak silat menjadi organitation ataupun sport club. Demi terwujudnya suatu kemerdekaan yang sebenar-benarnya. Dan kita bisa mencontoh semangat para pendekar PSHT yang berani mati jika tanah air dan bangsa di jajah bangsa asing.

Jurus-jurus kunci di PSHT merupakan gerakan rahasia yang dimanapun lawan tidak menyadari dari mana arah yang datang menyerangnya. Jurus jurus psht ataupun setia hati pada umumnya di kembangkan oleh gerakan para pendekar di waktu itu. Seiring berkembangnya waktu jurus PSHT tersebut juga mengalami perubahan. Dengan kata lain di buat lebih sempurna dan flexibel apabila di gerakan dengan seni pencak silat beladiri yang sekarang ini. Gerakan jurus PSHT sebenarnya ada banyak dari 1-35. Dan kesemua jurus itu adalah real dan nyata jika berhadapan dengan lawan tandingnya. Seni gerakan jurus setia hati juga menurut saya adalah sama karena terdapat filosofi history yang sama. Gerakan jurus psht dan gerakan jurus pshw misalnya, itu juga hampir sama hakekatnya karena kedua pencak silat tersebut juga mempunyai ikatan darah persaudaraan tanpa batas di masanya. Namun seiring berjalannya waktu jurus PSHT yang mereka dapat justru untuk melawan saudaranya sendiri. Padahal dari pembelajaran mereka tahu bahwa setia hati adalah saudara serumpun.

Jurus kunci di PSHT atau di PSHW sebenarnya hanya sederhana saja. Cuma namanya saja yang membuat penasaran yaitu jurus kunci PSHT. Jika anda ingin mencari jurus jurus psht saya sarankan untuk bergabung bersama kami atau hubungi cabang atau ranting psht yang terdekat dengan tempat tinggal anda. Dan jika ada yang memperlihatkan jurus dan gerakan psht di situs atau website sudah tentu itu adalah palsu. Karena warga PSHT didik menjadi amanah, fatonah dan istiqomah. Selalu bertanggung jawab bisa di percaya dan berjalan lurus.



Seorang ahli Pencak Silat bukanlah yang terkuat, terjahat, ataupun ternekat. Melainkan Dia yang Tercepat, Bertindak untuk Bermanfaat

Arti Warna Sabuk PSHT


1. Arti Sabuk Hitam atau Polos adalah bahwa siswa yang berada di tingkat polos di PSHT adalah siswa yang buta atau tidak mengetahui dengan baik organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate. Warna hitam menunjukkan warna dasar dari pakaian PSHT sehingga warna sabuk Hitam polos dapat berarti juga siswa polos adalah siswa yg baru Belajar dan baru mengenal PSHT Persaudaraan Setia Hati Terate dan tidak boleh ditunjukan kepada orang lain.
2. ARTI SABUK JAMBON adalah bahwa siswa jambon adalah siswa PSHT yang mulai mengenal PSHT dan mengenal arah yang benar. Warna jambon mengandung arti warna keragu-raguan, Merah Bukan, Putih juga Bukan. jadi sifat ragu-ragu selalu ada di siswa tingkatan jambon. Dalam berbagai sumber, jambon juga mengandung maksud adalah sifat matahari yg terbit atau sifat matahari yg terbenam, yaitu sifat yang mulai mengarah ke suatu kepastian tetapi masih dalam taraf mengantung dan belum tetap wataknya.
3. ARTI SABUK HIJAU adalah bahwa siswa PSHT sabuk hijau adalah siswa yang sudah mantap dan tenang hatinya. Warna hijau mengandung arti warna keadilan dan keteguhan dalam menjalani sesuatu. Sifat inilah yg di harapkan terbentuk pada siswa hijau, dimana siswa tersebut maupun berbuat adil, mulai dididik untuk madep, karep, mantep, dengn mengutamakan ajaran Persaudaraan Setia Hati Terate.
4. ARTI SABUK PUTIH adalah tingkatan siswa PSHT yang terakhir dalam latihan Persaudaraan Setia Hati Terate. Sabuk putih berarti bahwa seseorang yang telah mencapai tingkatan ini adalah orang yang telah mengerti arah yang sebenarnya dan telah mengetahui perbedaan antara benar dan salah. Pada tingkatan ini, seorang siswa akan menamatkan pelajaran SH Terate baik pelajaran olah kanuragan (beladiri) maupun pelajaran kerohanian/ke-SH-an. Warna putih melambangkan kesucian, oleh karena itu sifat dan watak yg diharapkan dari siswa tingkat putih adalah dapat bertindak berdasarkan prinsip kebenaran, dan bersikap tenang seperti air yg mengalir. Dalam suatu pepatah Persaudaraan SH Terate disebutkan tiniti liring, tindak ing ati.

Kata Mutiara PSHT


1.”Sephiro Gedhening Sengsoro Yen Tinompo Amung Dadi Coba”
sebesar apapun penderitaan apabila diterima dengan hati yang ikhlas maka hanya akan menjadi cobaan semata.
2.“Olo Tanpo Rupo Yen Tumandhang Amung Sedelok”
setiap kesusahan, keburukan, dan masalah-masalah apabila dijalani dengan senang hati maka akan hanya terasa sebentar saja.
3.“Tega Larane, Ora Tego Patine”
bahwa orang SH Terate itu berani untuk menyakiti seseorang namun hanya kalau dengan niat untuk memperbaiki bukan merusak.
4.”Sak Apik-apike Wong Yen Aweh Pitulung Kanthi Cara Dedhemitan”
adalah sebaik-baik manusia adalah orang yang memberi pertolongan secara sembunyi-sembunyi.
5.“Suro Diro Joyo Diningrat Lebur Dening Pangastuti”
segala kesempurnaan hidup ( Kesaktian, Kepandaian, Kejayaan, dan Kekayaan ) dapat diluluhkan dengan budi pekerti yang luhur.
6.“Satria Ingkang Pilih Tanding”
adalah Kesatria yang hanya mau melawan orang yang mampu menghadapinya, bukan orang yang lebih lemah daripadanya.
7.“Ngluruk Tanpo Bolo, Menang Tanpo Ngasorake”
erani tanpa harus ada kawan dan dapat menang tanpa harus merendahkan lawan.
8.”Datan Serik Lamun Ketaman, Datan Susah Lamun Kelangan”
jangan sakit hati bila musibah menimpa dirinya dan jangan bersusah apabila kehilangan sesuatu.
9.“Ojo Seneng Gawe Susahe Liyan, Opo Alane Gawe Seneng Liyan”
jangan suka membuat orang lain bersusah dan tiada buruknya membuat bahagia orang lain.
10.“Ojo Waton Ngomong Ning Yen Ngomong Sing Gawe Waton"
jangan hanya sekedar bicara, namun apabila bicara harus bisa dibuktikan.
11.“Ojo Rumongso Biso Ning Sing Biso Rumungso”
janganlah merasa paling bisa namun sadar diri atas apa yang dapat dilakukan orang-orang disekitar kita.
12.“Ngunduh Wohing Pakarthi”
siapa yang berbuat pasti akan menerima hasil perbuatanya.

13.“Aja Gumunan, Aja Getunan, Aja Kagetan, Aja Aleman”
Jangan mudah terheran-heran, Jangan mudah menyesal,Jangan mudah terkejut-kejut, Jangan mudah kolokan atau manja.
14.“Aja Ketungkul Marang Kalungguhan, Kadonyan lan Kemareman”
Janganlah terobsesi atau terkungkung oleh keinginan untuk memperoleh kedudukan, kebendaan dan kepuasan duniawi.
15.“Aja Kuminter Mundak Keblinger, Aja Cidra Mundak Cilaka”
Jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah, jangan suka berbuat curang agar tidak celaka.
16.“Aja Milik Barang Kang Melok, Aja Mangro Mundak Kendo”
Jangan tergiur oleh hal-hal yang tampak mewah, cantik, indah, Jangan berfikir mendua agar tidak kendor niat dan kendor semangat.
17.“Aja Sok Rumangsa Bisa, Nanging Sing Bisa Rumangsa”
jangan merasa diri paling super atau paling bisa, tapi sadar diri dan sadar akan keberadaan orang lain.
18.“Sepi ing Pamrih Rame ing Gawe, Banter tan Mbancangi, Dhuwur tan Ngungkuli”
Bekerja keras dan bersemangat tanpa pamrih, Cepat tanpa harus mendahului, Tinggi tanpa harus melebihi.
19.“Urip Iku Urup”
Hidup itu Nyala, Hidup itu hendaknya memberi manfaat bagi orang lain disekitar kita, semakin besar manfaat yang bisa kita berikan tentu akan lebih baik, tapi sekecil apapun manfaat yang dapat kita berikan, jangan sampai kita menjadi orang yang meresahkan masyarakat.
20.“Memayu Hayuning Bawana”
Manusia hidup di dunia harus mengusahakan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan.
21.“Cilik ora kurang akal, gedhe ora luweh akal”
kecil bukan kurang berakal, besar bukan berarti lebih berakal, kalau ingat tidak akan mundur.

3 komentar

  1. Siiipsht..PSHT Jaya..
    1. Terima kasih sudah membaca Tentang PSHT.
  2. Salam persaudaraan juga mas..