Cara Membuat Font Tulisan Berwarna di Blog

fungsi dan tujuan mereka mewarnai tulisan antara lain adalah untuk membedakan isi dari setiap point yang ditampilkan pada postingan / artikel.

Mungkin masih banyak terutama untuk blogger pemula yang belum tahu cara membuat tulisan berwarna di Blog atau websitenya. Merubah warna dan ukuran tulisan serta font pada blog cukup gampang bagi pemula bahkan bagi yang gaptek pun pasti mudah. Tinggal klik dan klik saja, jadilah tulisan berwarna di Blog kita.


cara membuat font Berwarna di blog

Dalam kegiatan ngeblog tidak terlepas dari kegiatan warna mewarnai salah satunya ialah mewarnai tulisan. fungsi dan tujuan mereka mewarnai tulisan antara lain adalah untuk membedakan isi dari setiap point yang ditampilkan pada postingan / artikel. agar pembaca bisa membedakan point isi suatu konten dengan konten lainnya maka warna pada tulisan sangat dibutuhkan sekali.

Fungsi dari teks/tulisan berwarna adalah untuk menarik perhatian dari pembaca dan juga untuk membuat blog kita menjadi menarik untuk dilihat dan dibaca oleh pengunjung. Membuat tulisan warna-warni di blog juga salah satu cara untuk mempercantik blog dengan trik sederhana. Berikut Cara Merubah Warna Font Tulisan di Blog dengan template Posting di Compose.

☞Buka entri baru pada blog Anda. Kemudian buat artikel, jika ada tulisan yang menjadi favorit Anda atau tulisan yang Anda tekan-kan kepada pembaca silahkan blok tulisan tersebut.
☞cara klik icon "A" pilih warna yang Anda sukai seperti gambar di bawah ini.




cara buat font berwarna di blog
Contoh penulisan di compose

Jika Anda di Template post html bisa Masukan kode-kode HTML seperti ini <span style="color: blue;">PSHT Persaudaraan Setia Hati Terate</span> maka hasilnya seperti ini :

PSHT Persaudaraan Setia Hati Terate
Nah, Cukup mudah bukan Cara Membuat Font atau Tulisan Berwarna di Blog. Dalam posting dan menulis, pemilihan warna font sebaiknya diperhatikan agar mudah dibaca. Hindari warna yang sulit terbaca, seperti kombinasi warna yang kontras rendah. Gunakan warna yang kontras dengan latar belakangnya untuk meningkatkan keterbacaan dan tampilkan profesionalisme dalam penulisan.Warna font memiliki beberapa fungsi, antara lain:

1. Keterbacaan:
Warna font yang kontras dengan latar belakangnya dapat meningkatkan keterbacaan teks, membuatnya lebih mudah dipahami.

2. Penekanan:
Penggunaan warna tertentu dapat digunakan untuk menekankan kata-kata atau bagian tertentu dalam teks, membantu pembaca fokus pada informasi yang penting.

3. Pembeda:
Warna font dapat digunakan untuk membedakan jenis teks, seperti judul, subjudul, atau tautan, memberikan struktur visual pada dokumen atau halaman web.

4. Ekspresi dan suasana:
Warna font dapat digunakan untuk menyampaikan suasana atau nuansa tertentu dalam tulisan, menambah dimensi emosional pada pesan yang disampaikan.

5. Branding:
Dalam desain grafis atau materi pemasaran, warna font dapat menjadi bagian dari identitas merek, membantu pengguna mengidentifikasi dan mengingat merek tersebut.

Penting untuk menggunakan warna font dengan bijak agar tidak mengurangi keterbacaan dan kesan profesional dari teks yang ditulis.Mesin pencari seperti Google biasanya lebih fokus pada teks dan struktur HTML daripada warna font. Googlebot, yang digunakan oleh Google untuk mengindeks halaman web, terutama menilai konten teks dan struktur dokumen.

Mesin pencari tidak sepenuhnya mengabaikan warna font, tetapi keterbacaan dan relevansi konten teks lebih menjadi fokus utama. Penting untuk memastikan bahwa teks pada halaman web dapat dibaca tanpa ketergantungan pada warna, karena pengguna dengan keterbatasan penglihatan atau menggunakan perangkat dengan mode malam mungkin tidak dapat melihat atau membaca teks berwarna tertentu. Dalam desain web yang baik, pemilihan warna seharusnya mendukung keterbacaan dan pengalaman pengguna secara keseluruhan.

Sebaiknya, warna font dipilih dengan mempertimbangkan kontrast yang baik dengan latar belakangnya untuk meningkatkan keterbacaan. Beberapa panduan umum meliputi:

1. Hitam di atas putih atau putih di atas hitam:
Kombinasi kontras tinggi seperti ini umumnya memberikan keterbacaan yang baik.

2. Warna terang di atas latar belakang gelap:
Misalnya, putih atau kuning terang pada latar belakang hitam.

3. Warna gelap di atas latar belakang terang:
Sebaliknya, seperti biru gelap atau hijau gelap pada latar belakang putih.

Penting juga untuk mempertimbangkan aksesibilitas. Pastikan bahwa warna yang dipilih memenuhi standar aksesibilitas web, sehingga semua pengguna, termasuk mereka yang mungkin memiliki keterbatasan penglihatan, dapat membaca dengan mudah.

Jika memungkinkan, uji warna font pada berbagai perangkat dan monitor untuk memastikan bahwa warna tersebut tetap terlihat dengan baik di berbagai kondisi.

Memberikan kode HTML pada font dalam sebuah blog tidak seharusnya secara signifikan membebani waktu pemuatan, kecuali jika Anda melakukan hal-hal yang sangat kompleks atau menggunakan banyak elemen yang memerlukan sumber daya. Beberapa hal yang dapat mempengaruhi kinerja pemuatan halaman termasuk:

1. Ukuran Gambar:
Gambar dengan resolusi tinggi atau ukuran file besar dapat memperlambat waktu pemuatan halaman. Optimalisasi gambar adalah kunci.

2. Jumlah Permintaan HTTP:
Jumlah file dan permintaan HTTP yang dibuat oleh halaman dapat mempengaruhi kecepatan pemuatan. Ini termasuk file CSS, JavaScript, dan gambar.

3. Cara Menyematkan Kode CSS/JavaScript:
Cara Anda menyematkan kode CSS dan JavaScript dapat mempengaruhi waktu pemuatan. Menggabungkan dan meminify file CSS/JavaScript dapat membantu.

4. Caching:
Penggunaan caching di sisi server atau melalui penggunaan layanan CDN (Content Delivery Network) dapat meningkatkan kinerja dengan menyimpan salinan halaman atau elemen halaman di server terdekat.

5. Server Hosting:
Kualitas penyedia hosting dan server tempat blog dihosting juga dapat memainkan peran dalam waktu pemuatan halaman.

Selain itu, pastikan menggunakan praktik-praktik terbaik dalam pengembangan web untuk memastikan bahwa situs web atau blog Anda tetap efisien. Menggunakan alat pengukuran kinerja seperti Google PageSpeed Insights dapat membantu Anda mengidentifikasi area-area yang dapat ditingkatkan.Kode warna HTML, seperti yang digunakan dalam atribut `color` atau `background-color`, umumnya menggunakan format heksadesimal. Contohnya, #RRGGBB, di mana RR, GG, dan BB mewakili nilai-nilai heksadesimal untuk warna merah, hijau, dan biru.

Kode warna HTML itu sendiri tidak berubah. Artinya, jika Anda mendefinisikan warna dengan kode tertentu, misalnya, `#FF0000` untuk merah murni, kode itu akan tetap me-representasi-kan warna merah tanpa berubah sepanjang waktu.

Namun, kestabilan warna pada layar atau output dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti pengaturan layar, kalibrasi warna, dan kondisi pencahayaan. Oleh karena itu, pada prakteknya, pengalaman warna yang sama mungkin tampak sedikit berbeda di berbagai perangkat atau layar.

Jadi, sementara kode warna HTML itu sendiri tetap konstan, cara warna tersebut ditampilkan bisa bervariasi tergantung pada konteks penggunaannya.

Penggunaan warna pada font tidak memiliki satu penemu tunggal karena berkembang seiring waktu dalam konteks desain grafis, web, dan pencetakan. Sejarahnya mencakup banyak kontributor dan inovator. Namun, beberapa perkembangan signifikan mencakup:

1. Desain Grafis dan Percetakan:
Penggunaan warna pada teks dan font dalam desain grafis dan percetakan telah ada sejak awal penggunaan warna dalam media cetak.

2. Web:
Dalam pengaturan web, kemampuan untuk menggunakan warna font secara luas menjadi mungkin dengan HTML dan CSS. Ini lebih merupakan evolusi dalam perkembangan teknologi web daripada penemuan langsung oleh individu tertentu.

Perubahan dalam cara warna digunakan pada font lebih merupakan hasil dari perkembangan teknologi dan desain grafis daripada penciptaan yang bersifat tunggal.

Posting Komentar