Hari Kiamat Merupakan Hari Kehancuran Alam Semesta Secara Tiba-tiba, Tanpa Bisa di prediksi Kapan Terjadinya. Dalam Agama Islam, Percaya Akan Hari Kiamat Merupakan Rukun Iman Yang Ke-5 Setelah Percaya Kepada Rosul. Namun Demikian Sebelum Datangnya Hari Kiamat, kita Bisa pahami dengan Tanda-tanda Hari Kiamat Baik Tanda Kiamat Kecil (Shugra) dan Tanda Kiamat Besar (Qubra). Dan perlu diketahui Tanda-tanda kiamat Kecil Lebih Banyak, Dengan Contoh Maupun Perumpamaannya.
Tanda-Tanda Kiamat Kecil (shugra).
1. Tak ada lagi Yang Amanah.2. Banyaknya Fitnah.
3. Fenomena Mengaku Nabi Palsu.
4. Merebaknya Perzinahan.
5. Riba Merajalela.
6. Menghalalkan Khamar (miras).
7. Terlalu Bangga Menghias Masjid.
8. Banyak Pembunuhan.
9. Pria menyerupai wanita.
10. Wanita Menyerupai Pria.
11. Hari-hari Terasa Cepat.
12. Pembela Kedholiman Banyak.
13. Banyak Muncul Kaum dan Fitnah kwarij.
Tanda-tanda Kiamat Besar (Kubro).
1. Munculnya Asap Tebal atau Addukhon yang Membawa Azab.2. Fitnah Dajjal.
3. Binatang Yang Aneh Yang Bisa Berbicara.
4. Matahari Terbit dari Barat.
5. Turunnya Nabi Isa A.s.
6. Keluarnya Ya'juj dan Ma'juj.
7. Gerhana Bulan di Tiga Belahan Bumi.
8. Keluarnya Api yang Menggiring Manusia.
Tanda-tanda Kiamat diatas bersumber Pada Nabi Muhammad sholallahu alaihi wa salam. Nabi pun Tidak Akan Pernah Tahu Kapan Kiamat Akan Terjadi. Hal ini sesuai Dengan Firman Allah:
يَسْأَلُونَكَ عَنِ السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَاهَا ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِندَ رَبِّي ۖ لَا يُجَلِّيهَا لِوَقْتِهَا إِلَّا هُوَ ۚ
Artinya: "Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat, kapankah terjadinya? Katakanlah, Sungguh pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku. Tidak seorang pun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia".(Al-arof :187).
Meskipun Nabi Muhammad Sama Sekali Tidak Mengetahui Kapan Kiamat Akan datang Secara Pasti, Namun Beliau Memberikan Wawasan dan Pengetahuannya Tentang Hari Dimana Kiamat Akan Terjadi Yaitu di hari Jumat. Hal ini Sesuai Dengan Hasist dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam Pernah Bersabda:
خَيْرُ يَوْمٍ طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ يَوْمُ الْجُمُعَةِ، فِيْهِ خُلِقَ آدَمُ وَفِيْهِ أُدْخِلَ الْجَنَّةَ، وَفِيْهِ أُخْرِجَ مِنْهَا، وَلاَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ إِلاَّ فِيْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ
“Sebaik-baik hari dimana matahari terbit adalah hari Jum’at. Pada hari Jum’at Adam diciptakan, pada hari itu dia dimasukkan ke dalam surga dan pada hari Jum’at itu juga dia dikeluarkan dari Surga. Hari Kiamat tidaklah terjadi kecuali pada hari Jum’at.” (HR. Muslim).
Sebelum Terjadi Kehancuran Alam Semesta, Malaikat Yang Meniup Sangkakala isrofil akan Meniupkan Sangkakala Tersebut Sebanyak tiga Kali. Hari Kiamat Merupakan Mimpi Buruk Bagi Seluruh Mahluk Hidup didunia Tanpa Terkecuali Manusia, Karena Tak ada Bekal Yang Bisa dibawa di Hari itu. Gunung-gunung Seperti Kapas Tertiup angin, Air Laut Yang Mendidih dan Menjadi Kering. Disaat Itu Membuat Semua Manusia Merasa Sangat takut. “Dan ingatlah hari (ketika) ditiup sangkakala, maka terkejutlah (ketakutan) segala yang di langit dan segala yang di bumi” (QS. An-Naml: 87).
Nabi Memberi Sebuah Gambaran tentang dahsyatnya kiamat yang tertulis dalam Hadist Abi Sa’id Al-Hudry RA, bahwa sesungguhnya Rasulullah bersabda: “Bagaimana dapat senang? Sedang si pembawa sangkakala Sudah meletakkan sangkakala di Ujung mulutnya, memasang telinganya, dan menundukkan dahinya untuk menunggu kapan Dia disuruh meniupnya.” Lalu salah seorang sahabat berkata, “Wahai Rasulullah, berilah saya gambaran.” Rasulullah SAW lalu bersabda lagi: “Bila sangkakala telah ditiup Isrofil, Maka Bumi akan goncang karena getar suaranya Yang Mengerikan dan bumi bagaikan bulu yang tertiup angin. Air Laut akan mendidih meluap menjadi satu. Setelah itu bumi akan digenangi air, kemudian air laut akan merembes ke dalam bumi sehingga tidak akan tersisa di atas bumi setetes air pun. seorang wanita yang menyusui anaknya akan kehilangan anaknya, wanita hamil akan melahirkan (keguguran) karena rasa takut yang muncul pada hari itu. Manusia akan seperti nyamuk dikala itu karena ngerinya hari itu, anak-anak akan Cepat tumbuh uban dan semua makhluk yang Hidup akan mati".
Tatkala sangkakala telah ditiup oleh malikat Isrofil, maka matilah semua makhluk Yang Hidup, kecuali malaikat Jibril, Izrail, Israfil, dan malaikat Hamalatul Arsy. Kemudian Allah SWT memerintahkan kepada Malaikat Izrail untuk Mencabut Roh-roh semua malaikat-malaikat Tanpa Terkecuali Malaikat Pembawa Wahyu Yaitu Jibril. Ridwan Malaikat Penjaga Surga Dan Malaikat Penjaga Pintu Neraka Malaikat Malik, Semuanya akan merasakan Mati. malaikat Izrail pun melaksanakan perintah Allah tersebut. Kemudian Malaikat Izroil pun Berkata Kepada Allah: "Wahai Allah Semua Mahluk Di Bumi Telah Mati dan Jibril, Isrofil dan Malaikat Yang Lain telah Aku Cabut Rohnya. Lalu Bagaimana Denganku, Siapa Yang Akan Mencabut Roh ku?" Allah SWT berfirman : “Hai Malaikat Maut (Izrail), tidakkah kamu mendengar FirmanKu, Kullu Nafsin Dza’iqatul maut, tidakkah engkau tahu setiap yang Hidup itu akan merasakan mati. Aku Ciptakan engkau untuk tugas itu dan engkaupun juga harus Merasakan kematian". Saat rohnya Malaikat Pencabut Nyawa dicabut, Maka Menjeritlah Malaikat Izrail dengan sangat keras, bahkan dengan jeritan Suaranya itu bila masih ada makhluk yang hidup, maka akan binasa, karena jeritan Suaranya menggetarkan Alam Semesta.
Saat Itu Satu-Satunya Yang Masih Hidup adalah Allah, Tuhan Awal dan Akhir, dan Satu-satunya Tuhan Yang Tidak Pernah Merasakan Mati.
Kemudian Selang Beberapa waktu, Allah pun Menghidupkan Kembali Malaikat Isrofil dan Menyuruh Malaikat Isrofil Untuk Meniupkan Sangkakala untuk Yang Ketiga Kalinya. Kemudian Yang Terjadi Bangkitnya Semua Mahluk Yang di Langit dan Yang di Bumi. Malaikat Jibril dan Izroil Seketika itu Mendapat Perintah Allah Untuk Menjemput Semua Nabi Dan Rosulnya Yang Menurut Banyak Ulama Jumlah Nabi dan Rosul Seluruhnya Adalah Kurang Lebih 124.000 Orang. Semua Hidup dan Membawa Panji Yang Bisa Terlihat Oleh Para Pengikutnya. Namun ada Salah Seorang Nabi Yang Tak Mempunyai Pengikut satupun Yaitu Nabi Sam'un. Orang Barat Menyebutnya adalah Samson.
Dalam Hadist men-Ceritakan saat Semua dibangkitkan Bahwa Berkumpulnya seluruh manusia dalam sebuah pelataran luas, mulai manusia pertama Nabi Adam hingga Manusia yang terakhir. Mereka terdengar oleh siapa pun yang memanggil dan terlihat oleh siapa pun yang memandang. Matahari begitu dekat hingga mereka tak sanggup lagi menanggung penderitaan dan kepedihan. Mereka bertanya, “Apakah kalian tidak melihat apa yang tengah kalian alami? Apakah kalian tidak melihat sosok yang bisa meminta syafaat (pertolongan) kepada Tuhan untuk kalian?” Sebagian menjawab, “Kalian harus mendatangi Adam a.s.” Mereka pun berbondong-bondong menuju Adam as. Kepadanya mereka memohon, “Engkau adalah Abu al-Basyar. Diciptakan Allah langsung dengan tangan-Nya. Ruh-Nya ditiupkan kepadamu. Malaikat diperintah sujud kepadamu. Maka mintalah syafaat kepada Tuhan untuk kami. Apakah engkau tidak melihat keadaan kami? Apakah engkau tidak melihat apa yang tengah kami alami?” Nabi Adam menjawab, “Hari ini, Tuhanku pun murka kepadaku, murka yang belum pernah terjadi sebelumnya dan tak akan pernah murka setelahnya. Dia melarangku mendekati pohon tapi aku melanggarnya. Diriku, diriku, diriku, pergilah kalian kepada selainku. Coba temuilah Nuh ‘alaihissalam.” Akhirnya, mereka berbondong-bondong menuju Nabi Nuh tapi beliau pun angkat tangan. Tidak bisa memintakan pertolongan kepada Allah. Demikian pula saat menemui Nabi Ibrahim, Nabi Musa, dan Nabi Isa. Hingga terakhir mereka diarahkan kepada nabi terakhir, Muhammad Rasulullah. Kali ini, mereka menemui Rasulullah dan menyampaikan, “Wahai Muhammad, engkau adalah utusan Allah dan penutup para nabi. Allah telah mengampuni dosamu yang akan datang dan yang telah lalu. Mohonlah pertolongan kepada Allah untuk kami. Tidakkah engkau melihat apa yang tengah menimpa kami?” Nabi bersabda, “Aku pun pergi menuju bawah ‘Arasy. Di sana aku bersujud pada Tuhanku. Lalu Allah membukakan kebaikan-kebaikan-Nya kepadaku, yang belum pernah dibukakan kepada seorang pun sebelumku. Setelah itu, terdengarlah seruan, ‘Wahai Muhammad, angkatlah kepalamu. Mintalah engkau, niscaya diberi. Mintalah pertolongan, niscaya dipenuhi.’ Aku mengangkat kepala dan berkata, ‘Umatku, ya Allah. Umatku, ya Allah. Umatku, ya Allah.’ Terdengar lagi ada yang bicara, ‘Wahai Muhamad, masukkanlah umatmu dari golongan hamba yang tidak dihisab ke dalam surga melalui pintu sebelah kanan. Namun sekelompok mereka masuk dari selain puntu itu” (HR al-Bukhari dan Muslim).
Syafaat adalah Suatu Pengampunan, Keringanan, dan Pembebasan Dari Suatu Hukuman Siksa Neraka yang diberikan Oleh Seseorang Untuk Seseorang Atas Izin dari Allah Subhanahu wa ta'ala. Dikarenakan Syafaat itu Mempunyai tiga Syarat yaitu Allah meridhoi orang yang memberi Syafaat, Allah Meridhoi Orang yang diberi Syafaat dan Allah Mengizinkan Orang Untuk Memberi Syafaat. Hal ini sesuai dengan firman Allah: “Dan berapa banyaknya malaikat di langit, syafaat mereka sedikit pun tidak berguna kecuali sesudah Allah mengizinkan bagi orang yang dikehendaki dan diridhai (Nya).” (QS. An-Najm: 26).