Perbedaan Blogger Wartawan dan Reporter

Pada Dasarnya Wartawan ataupun Blogger, Akan Mudah Mendapatkan Informasi Dari Bertanya Kepada Koresponden. Namun Kesulitan Yang Dialami Blogger Adalah

Mungkin Postingan Ini, Untuk Mereka Yang Belum Mengerti Perbedaan Blogger, Wartawan dan Reporter. Meski Memiliki Persamaan Jurnalistik, Namun Perbedaannya Sangatlah Jauh Antara Blogger Dan Wartawan. Reporter atau Wartawan itu Mempunyai Prosedur Peliputan Yang Rumit, Sedang Blogger Tidak Memerlukan Editor, ataupun Redaktur. Jika Di Lihat Kegunaannya Sejak Di Luncurkan Oleh Google, Blogger Bertujuan Untuk Mencatat Kegiatan Sehari-hari dan Berbagi Cerita Dengan Dunia. Jadi Dari Penjelasan ini saja harusnya Bisa Di Mengerti bukan, Blogger Itu Menceritakan Dirinya, Bukan Orang Lain? dan Masih Banyak Lagi Perbedaan Blogger dan Wartawan Atau Reporter Yuk Lanjutkan Membaca.

Blogger wartawan dan Reporter

Sejarah Jurnalistik
Jurnalis Merupakan Pekerjaan Purba Karena Memang Sudah Sejak Lama Profesi ini dijalani, Pastinya Sejak Mesin Cetak Ditemukan di Guttenberg. Jurnalis Memiliki Tugas Utama Yaitu Mengabarkan Kepada Khalayak Pembaca dalam Bentuk Tulis. Pada Masa Romawi dulu di sebut dengan ACTA DIURNA, Yaitu Sebuah Catatan Harian. Berupa Papan Pengumuman Mengenai Peristiwa di Kerajaan di Romawi.

Nah Dari Kata ACTA DIURNA Ini Lama-lama disebut dengan Jurnal dan Jurnalism, Di Indonesia Biasa disebut Dengan Jurnalistik. Mungkin Persamaan Blogger dan Wartawan, Hanya Sampai Sejarah ini Saja karena Memang Sama-sama Menulis. wartawan Sejak Dahulu sudah ada, Namun Blogger Kami Baru Mengenalnya Pada Tahun 2000.

Perbedaan Dasar Blogger dan Wartawan

  • Wartawan Mempunyai Tugas Pokok Untuk MenCatat, Mengumpulkan data, dan Menyiarkan Informasi Mengenai Peristiwa Yang Baru saja Terjadi Kepada Publik Melalui Media Massa.
  • Blogger Mempunyai Target Pokok Untuk Mengumpulkan Data, Mencatat, Menarik Kesimpulan, dan Menyiarkan Informasi Produk-produk, Tata Cara, dan Pendidikan kepada Publik Melalui Media Sosial.

Para Pewarta Menyebut Blogger itu UGC (User Generated Content) Karena Blogger Bisa Menarik Kesimpulan dan Me-rewrite Dari Yang Mereka Kabarkan Dengan Bahasanya Sendiri Yang Bisa Lebih Di Mengerti Oleh Pembaca.

Sebenarnya Banyak Yang Berkaitan Dengan Jurnalistik, Bukan Hanya Blogger dan Wartawan Saja. Jurnalistik Pun Juga Bisa Untuk Makalah, Karya Ilmiah, Cerita Non Fiksi, Maupun Sastra.

Profesi Penulis Di Masa Depan, Tidak Akan Sirna. Selama Mayarakat atau publik Selalu Ingin Mencari Informasi, Baik itu Sejarah maupun Berita Terkini dan Tervalidasi. Dari Maraknya Muncul hoax di Media Sosial, Disinilah Jurnalistik Menjadi Kiblat dalam Menyiarkan Berita Yang Valid kepada Publik.

Istilah-istilah dalam Wawancara.

  1. Off The Record adalah Permintaan Narasumber dimana seluruh Ucapan atau penjelasannya tidak boleh di kutip sedikitpun oleh Wartawan. NaraSumber Bersedia menjelaskan Tetapi Jurnalis Harus Menghargai Permintaan itu untuk tidak mengutip atau Menuliskan di Media Sosial.
  2. No Comment Adalah Penolakan Dari Narasumber Untuk Menjelaskan dan Menjawab dari Pertanyaan Jurnalis. Pertimbangan atau Alasannya Bisa Bermacam-macam, Biasanya Takut Jebakan Jurnalis.
  3. Background adalah Informasi yang diberikan Oleh Narasumber kepada Wartawan atau Blogger dimana Semua Seluruh Pernyataannya Boleh Di Kutip dan di Publikasi Asalkan Tidak Menyebutkan Nama Narasumber nya.
  4. Embargo adalah Informasi Berupa Rilis, yang Biasanya dari Lembaga Pemerintah, Dimana Waktu Pemuatan nya sesuai Dengan Waktu Perjanjian. Misalnya Tentang Pidato Presiden yang sudah Lebih Dulu diterima Wartawan Namun Baru Boleh di Publikasi Setelah Presiden Menyampaikan Pidatonya.

Pada Dasarnya Wartawan ataupun Blogger, Akan Mudah Mendapatkan Informasi Dari Bertanya Kepada Koresponden. Namun Kesulitan Yang Dialami Blogger Adalah Tidak Adanya Tanda Pengenal Atau ID Card, Yang Bisa Di Pertanggung jawabkan. Namun Bagi Blogger Sendiri, Menulis Adalah Seni Yang Tidak Terikat dan Terbatas Akan Waktu. Dibandingkan Reporter yang Harus Siaran Langsung Di Tempat Peristiwa, Para Blogger Bisa Menulis Kabarnya Setelah Peristiwa Terjadi Bahkan Berhari-hari Dengan Mengumpulkan data yang Berbeda.


Namun Sayangnya Tak Selalu Google Adsense Setuju apabila Kita Menyiarkan Atau Mempublish postingan Tentang Pembunuhan, Kecelakaan, Seks, Politik dan Sara. Meskipun Itu adalah Kejadian asli, Ya, pada dasarnya Karena Kabar Seperti itu hanya Boleh di Publikasi oleh Web atau Blog yang sudah Tervalidasi Berkategori News.

Nah Sekarang Banyak Website Yang Berkategori News yang Seakan Menjamur, Bagaimana Cara Membedakan Web Berita Yang sudah Tervalidasi? apakah Harus Mempunyai Stasiun TV? Atau Adakah Ciri Khususnya? Terima Kasih Yang Sudah Berkomentar di Bawah.

Posting Komentar