Kisah Uzair Yang Tertidur Selama 100 tahun

Coba Perlihatkan tanda itu. Apabila ada, berarti benar dia Uzair. jadi tidak ada seorang juga lagi yang hafal isi Taurat terkecuali Uzair.

Di suatu hari waktu, Uzair masuk kebunnya yang menghijau dengan pohon-pohon tamar serta mendadak hatinya sudah terkagum pada akan dan tertarik untuk fikirkan rahasia keindahan serta keajaiban alam ini.

Sesudah memetik buah-buahan dia pulang dengan keledai. Tanpa disadari, keledai yang ditungganginya tersesat jalan. Sesudah sekian lama barulah dia tahu telah ada di satu daerah yg tidak dikenali dan jauh dari negerinya sendiri. Dilihatnya kampung itu baru saja diserang musuh hingga porak poranda. Di sisa robohan itu mayat-mayat yang telah busuk serta dan hancur bergelimpangan. Melihatkan pemandangan yang mengerikan itu, Uzair juga turun dari keledainya dengan membawa dua keranjang buah-buahan.

Uzair tidur hidup lagi 100 tahun

Dia juga duduk bertumpu pada dinding satu rumah yang telah roboh untuk melepas lelah serta mulai fikirkan keadaan itu. Bagaimana sebagian orang yang telah mati serta hancur ini bakal dihidupkan kembali oleh Tuhan di negeri akhirat?, tutur Uzair bingung, hingga setelah itu dia lemah lunglai serta tertidur di tempat itu.

Dalam tidur nya, Uzair seakan-akan berjumpa dengan semuanya arwah sebagian orang yang telah wafat dunia dunia itu. Tidurnya juga saat mengagumkan, Uzair selalu tertidur selama seratus tahun lamanya. Sepanjang tidur panjangnya itu, kondisi di sekitaran Uzair telah jauh berpindah, rumah dan bangunan-bangunan banyak yang sudah didirikan.

Uzair tetaplah tidur dalam posisi tersandar di dinding usang itu sampai jadi jasad (tubuh) yang tidak bernyawa lagi. Dagingnya hancur serta tulang belulangnya telah bercerai. Jasadnya yang sudah mati, daging serta tulangnya yang telah hancur itu disusun kembali oleh Allah SWT pada bagiannya semasing lantas ditiupkan ruh. Waktu itu juga Uzair hidup kembali. Ia selalu berdiri seperti orang yang bangun tidur sembari mencari keledai serta buah-buahan di dalam keranjangnya.

Tak lama selanjutnya, turunlah malaikat seraya kemukakan pertanyaan, "Tahukah engkau ya Uzair berapakah lama engkau tidur?". Tak ada fikir panjang Uzair menjawab, "Saya tertidur satu hari dua ingin juga 1/2 hari. Malaikat juga berkata: "Sesungguhnya engkau terdampar disini seratus tahun lamanya.

Di sinilah engkau berbaring, berhujan dan berpanas, kadang waktu ditiup badai serta angin angin. Periode waktu yang sekian panjang, makanan engkau tetaplah baik kondisinya. Namun coba saksikan keledai itu, dia sendiri juga telah hancur serta dagingnya telah busuk.

Berkata malaikat lagi: "Lihatlah serta perhatikanlah sungguh-sungguh! Sekianlah kekuasaan Allah SWT yang dapat menghidupkan kembali orang yang sudah mati serta kembalikan jasad-jasad yang telah hancur lebur. Dengan semudah itu pulalah Tuhan bakal menghidupkan semua manusia yang telah mati nantinya di akhirat untuk serta diadili semua perbuatannya. Hal semacam ini ditampilkan oleh Tuhan pada engkau agar iman engkau tetaplah dan engkau sendiri mungkin saja saja bukti pada manusia-manusia lain agar tidak ada lagi kesangsian sehubungan apa yang diterangkan Tuhan berkenaan akhirat."

Setelah Uzair saksikan makanan serta keledainya yang telah hancur itu, jadi ia juga berkata, "Saat ini tahulah saya bila Allah SWT itu benar-benar kuasa pada sesuatu." Mendadak keledai yang telah hancur itu mulai dihimpun daging dan tulangnya serta setelah itu hidup kembali bergerak-gerak serta berdiri lagi. Uzair juga mengambil keledainya serta selalu menungganginya pulang ke rumahnya yang dahulu dengan mencari-cari jalan yang sulit untuk dikenali.

Diliatnya semua sudah beralih. Uzair coba mengingat-ingat apa yang pernah diliatnya seratus tahun lalu.

Sesudah menempuhi beragam ada persoalan, lalu Uzair Sampai juga ke rumahnya. Sesampainya disana, dia rasakan rumahnya telah reyot. Semua dindingnya sudah roboh. Waktu itu, dia saksikan seorang wanita tua, lalu dia juga kemukakan pertanyaan, Inikah rumah tuan Uzair? "Ya," jawab wanita itu. Itu rumah Uzair dulu, namun Uzair sudah lama pergi serta tidak ada berita kabarnya lagi hingga biasanya orang juga lupa padanya serta saya sendiri tak pernah mengemukakan namanya kecuali kesempatan ini saja, kata wanita itu sembari meneteskan airmata.

Sayalah Uzair, jawab Uzair. Saya sudah dimatikan Tuhan seratus tahun lamanya dan saat ini saya dihidupkan kembali.

Wanita tua itu terkejut seakan-akan tak meyakini, kemudian dia juga berkata, Uzair itu yaitu seorang yang paling soleh, doanya selamanya dimakbulkan oleh Tuhan serta sudah banyak jasanya didalam buat pulih orang yang sakit. Saya ini yakni hambanya sendiri, tubuh saya sudah tua serta lemah, mata saya juga sudah buta lantaran selamanya menangis kembali kenang Uzair. Apabila tuan ini benar-benar benar Uzair, jadi coba tuan doakan pada Tuhan agar mata saya terang kembali serta bisa saksikan tuan.

Uzair juga menadahkan ke-2 tangannya ke langit lantas berdoa. Mendadak mata orang-tua itu juga terbuka dan bisa saksikan dengan lebih jelas lagi. Tubuhnya yang tua serta lemah itu kembali kuat seakan-akan muda lagi. Sesudah merenungi muka Uzair, dia juga berkata, Benar, tuanlah Uzair. Saya tetap masih ingat. Hambanya itu selalu mencium tangan Uzair lantas keduanya menjumpai orang banyak, bangsa Israil.

Uzair memperkenalkan bila dia yaitu Uzair yang pernah hidup di kampung itu seratus tahun saat itu. Berita itu tidaklah saja mencengangkan bangsa Israil, namun ada pula mencurigakan, sampai setelah itu menarik perhatian biasanya orang yang hidup saat itu. Karenanya mereka kehendaki menguji kebenarannya. Datanglah anak kandungnya sendiri seraya kemukakan pertanyaan, Saya masih tetap ingat bila bapa saya mempunyai tanda di punggungnya.

Coba Perlihatkan tanda itu. Apabila ada, berarti benar dia Uzair. Tanda itu benar-benar ada pada Uzair, lalu percayakan beberapa dari mereka, namun sebagian lagi kehendaki bukti yang lebih fakta, jadi mereka berkata pada Uzair, Sejak mulai penyerbuan Nebukadnezar atas bangsa dan negara Israil serta sesudah tentera itu membakar kitab suci Taurat, jadi tidak ada seorang juga lagi yang hafal isi Taurat terkecuali Uzair. Apabila benar tuan yaitu Uzair, coba tuan katakan isi Taurat yang benar. Uzair juga membaca isi Taurat itu satu persatu dengan fasih dan lancar tidak ada salah sedikit juga. Mendengar itu, barulah mereka yakini jika itu Uzair yang sudah mati serta dihidupkan kembali oleh Tuhan. Banyak di antara mereka yang memohon saran darinya.

Namun beberapa kelompok Yahudi yang bodoh mempunyai anggapan Uzair sebagai anak Tuhan. Maha Suci Allah yabg tidak beranak ataupun diperanakkan, lantaran semua makhluk yaitu milik-Nya.

Jangan sampai kita kuatir berkenaan kekuasaan Allah SWT, jadi baiknya dia fikir siapakah yang buat dirinya itu. Yakni kemungkinannya kecil satu hal benda itu jalan dengan sendirinya ga ada yang buat. Bila tetap masih ada yang sebagian sangsi berkenaan kekuasaan Allah SWT, obatnya hanya satu, sebaiknya dia membaca dan tahu al-Quran, khawatir itu datangnya dari syaitan. Allah SWT telah menempatkan akal dalam kepala kita untuk pikirkan, oleh karenanya manfaatkanlah.

Posting Komentar